Utama
Inflasi Kaltim di September Dipicu Kenaikan Tarif Pesawat, Pemerintah Diminta Cermati Penyebabny

HEADLINENUSANTARA.COM, Samarinda - Kenaikan harga tiket pesawat menjadi penyebab utama inflasi di Kalimantan Timur (Kaltim) pada bulan September 2025. Hal ini disampaikan oleh Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kaltim, Budi Widihartanto.
“Setelah sebelumnya ada diskon dan penambahan rute penerbangan di bulan Agustus, pada September tarif angkutan udara kembali normal. Ini yang mendorong kenaikan inflasi dari sektor transportasi,” jelas Budi, Selasa (7/10/2026).
Data menunjukkan, inflasi Kaltim pada September tercatat 0,04 persen (mtm), lebih rendah dibandingkan inflasi nasional yang mencapai 0,21 persen. Secara tahunan, inflasi Kaltim berada di angka 1,77 persen, juga lebih rendah dari nasional yang sebesar 2,65 persen.
Menurut Budi, kondisi ini masih menunjukkan bahwa harga-harga di Kaltim relatif stabil. Namun, sektor transportasi, terutama angkutan udara, memberi andil inflasi tertinggi bulan lalu, yakni sebesar 0,10%.
Selain transportasi, inflasi juga dipengaruhi oleh naiknya harga emas. Sementara itu, beberapa harga bahan makanan justru turun, seperti bawang merah, cabai rawit, dan tomat. Penurunan harga ini terjadi karena pasokan yang cukup dan harga yang mulai normal.
Bank Indonesia dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) terus berupaya menjaga kestabilan harga. Salah satunya lewat program pertanian dan pasar murah. Bahkan, hasil panen padi dari program pertanian terbaru di Kutai Kartanegara berhasil naik lebih dari 70 persen.
Selama bulan September, TPID juga menggelar 129 kali pasar murah dan mempercepat distribusi beras SPHP ke seluruh wilayah Kaltim untuk menekan harga pangan.
“Ke depan, kami akan terus bekerja sama dengan semua pihak untuk menjaga inflasi tetap rendah dan mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di Kaltim,” tutup Budi.
Penulis: Redaksi Headline Nusantara
Editor: Awan
inflasi kaltim  BI Kaltim  Inflasi di Kaltim Harga Tiket Pesawat Tarif Pesawat