Ekonomi Bisnis

BI Kaltim Ungkap 5 Sektor yang Bisa Jadi Sumber Pertumbuhan Ekonomi Baru di Kaltim



Kepala Perwakilan Bank Indoensia Kaltim, Budi Widihartanto.
Kepala Perwakilan Bank Indoensia Kaltim, Budi Widihartanto.

HEADLINENUSANTARA.COM, Samarinda - Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Timur mendorong pemerintah daerah dan pelaku usaha untuk menggali “new sources of growth” sebagai upaya menjaga momentum perkembangan ekonomi regional. Kepala Perwakilan BI Kaltim, Budi Widihartanto, menegaskan pentingnya memanfaatkan keunggulan geografis dan potensi lokal untuk menciptakan daya saing yang berkelanjutan.

Budi Widihartanto menjelaskan bahwa Kalimantan Timur memiliki beragam potensi alam—mulai dari hutan, sungai, hingga laut—yang dapat diolah menjadi produk unggulan. “Kita harus fokus pada produk atau jasa yang sesuai dengan karakteristik wilayah. Contohnya pisang kepok yang diekspor ke Malaysia, serta perikanan yang tengah dikembangkan di Berau. Ini merupakan salah satu competitive advantage kita,” ujarnya.

Pengembangan sektor pertanian dan perkebunan juga menjadi sorotan utama. Menurut Budi, komoditas seperti cokelat dan hasil pertanian lain perlu ditindaklanjuti melalui industri pengolahan untuk meningkatkan nilai tambah. Ia menambahkan bahwa keberadaan industri olahan di hulu—mulai dari perkebunan, peternakan, hingga kelautan—harus dibangun sebagai tulang punggung ekonomi lokal.

Lima Pilar Sumber Pertumbuhan Ekonomi Baru

1. Industri olahan berbasis hasil lokal Mengolah cokelat, pisang, dan produk tanaman lainnya menjadi barang bernilai tinggi.
2. Pariwisata khusus (special tourism) Mengembangkan destinasi unggulan seperti ekowisata hutan dan wisata sungai di kawasan Kalimantan Timur.
3. Transformasi lahan bekas tambang Menanam tanaman penghasil energi, seperti kaliandra dan kamal, pada area tambang yang sudah tidak produktif.
4. Wood pellet untuk ekspor energi Mengonversi biomassa menjadi wood pellet yang dapat dipasok kepada industri di negara seperti Jepang dan Korea Selatan.
5. Perluasan kelapa sawit berkelanjutan Mengoptimalkan potensi kebun sawit dengan memperhatikan prinsip kelestarian lingkungan.

Budi menegaskan bahwa langkah-langkah tersebut harus diiringi dengan pendekatan inklusif, di mana petani dan pelaku usaha lokal diberdayakan penuh. Ia menuturkan, “Ke depan, kita perlu memastikan bahwa setiap proyek dan program pengembangan melibatkan masyarakat setempat sehingga manfaatnya dapat dirasakan secara merata.”

Sebagai tindak lanjut, BI Kaltim akan menjajaki kerja sama dengan pemerintah daerah dan sektor swasta untuk merancang skema pembiayaan yang tepat. Tujuannya agar pengembangan industri hilir dan pariwisata khusus dapat terwujud dengan dukungan modal, teknologi, dan pelatihan yang memadai.

Dengan memanfaatkan seluruh potensi alam dan sumber daya lokal, Budi optimistis Kalimantan Timur dapat menjaga laju pertumbuhan ekonomi dan menciptakan lapangan kerja baru. “Kunci keberhasilan terletak pada sinergi antarpemangku kepentingan serta keberanian untuk berinovasi,” tutupnya.

Penulis: Yoghy Irfan
Editor: Awan

Bank Indonesia Kaltim  Pemprov Kaltim  Pertemuan Bank Indonesia Kaltim  Ekonomi kaltim  BI Kaltim  

Berita Lainnya