Pariwara
Pemprov Kaltim Dorong Penggunaan Aplikasi Srikandi untuk Tata Kelola Pemerintahan Digital
HEADLINENUSANTARA.COM, Samarinda - Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) terus mendorong penerapan pemerintahan digital. Salah satu langkahnya adalah dengan menerapkan administrasi dan kearsipan digital yang terpadu.
Hal ini dilakukan melalui aplikasi Srikandi. Aplikasi ini adalah singkatan dari Sistem Informasi Kearsipan Dinamis Terintegrasi. Aplikasi ini dikeluarkan oleh pemerintah sebagai aplikasi umum di bidang kearsipan yang bisa membantu pengelolaan arsip dan tata kelola pemerintahan berbasis elektronik.
Aplikasi ini ditujukan untuk pegawai di semua instansi atau lembaga pemerintahan. Baik di tingkat pusat maupun daerah. Semua akan terhubung dan terintegrasi dalam satu aplikasi.
Untuk merealisasikan hal ini, Pemprov Kaltim mengajak semua Organisasi Perangkat Daerah (OPD)-nya untuk mempelajari aplikasi Srikandi. Caranya adalah dengan menggelar Bimbingan Teknis Implementasi Aplikasi Srikandi.
"Kami yakin, dengan menggunakan aplikasi Srikandi, tata kelola pemerintahan di Kaltim akan lebih efektif dan efisien," kata Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kaltim Muhammad Faisal.
Faisal menambahkan, Pemprov Kaltim menargetkan semua OPD sudah siap menjalankan aplikasi Srikandi pada bulan Januari 2024.
"Kami terus mendorong agar semua OPD segera mempelajari aplikasi Srikandi. Sehingga, saat diimplementasikan, tidak ada lagi kendala," ujarnya.
BPKAD Kaltim Siap Gunakan Aplikasi Srikandi
Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kaltim adalah salah satu OPD yang sudah siap menggunakan aplikasi Srikandi sejak dulu.
Pranata Kearsipan atau Arsiparis Ahli Pertama BPKAD Kaltim Lydia Martharina mengatakan sudah beberapa kali mengikuti bimtek Srikandi. Bahkan pernah belajar sampai ke Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI).
"Kami langsung disuruh belajar ke ANRI sana. Pertama kenal Srikandi kami belajar di ANRI langsung," ungkap Lydia.
Lydia menyebut, beberapa perwakilan BPKAD itu berangkat ke Jakarta. Yakni bagian admin dan pengelolaan arsip. Belajar langsung di lab ANRI dan langsung simulasi. Sehingga mereka sudah tidak bingung lagi jika Srikandi diimplementasikan.
"Udah kemarin simulasi. Sudah beberapa kali pelatihan juga," tutupnya.
Penulis: Fathur
Editor: Awan
DPK Kaltim