Pariwara

Kolaborasi Arsiparis DPK dan Disbun Kaltim, Nilai Ribuan Arsip Inaktif



HEADLINENUSANTARA.COM, Samarinda - Ribuan arsip dari Dinas Perkebunan Kaltim sedang dinilai oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah (DPKD) Kaltim. Penilaian ini bertujuan untuk menentukan mana arsip yang masih bermanfaat dan mana yang tidak.

Arsip yang dinilai ini adalah arsip inaktif, yaitu arsip yang sudah tidak memiliki nilai guna dan nilai bukti. Arsip inaktif ini memiliki masa retensi, yaitu masa berlaku arsip yang ditetapkan oleh pembuat arsip.

Salah satu arsip inaktif yang dinilai adalah arsip keuangan dari Dinas Perkebunan Kaltim. Arsip ini memiliki masa retensi lebih dari 10 tahun.

“Karena ini kan 10 tahun ke atas, jadi kita saling berkolaborasi antara arsiparis Dinas Perkebunan, ini Kebetulan kan hanya punya satu arsiparis. satu arsiparis itu pun jabatannya arsiparis pelaksana, jadi paling tidak untuk menjadi penilai arsip itu duduk di jabatan arsiparis ahli. walaupun pelaksana bisa, tapi yang sebagai ketua sebagai koordinatornya harus arsiparis ahli,” ucap Ana Paliyantisari, arsiparis Penyelia DPKD Kaltim.

Ana menjelaskan bahwa penilaian arsip inaktif dilakukan dengan mengacu pada pedoman yang telah ditetapkan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB). Pedoman ini mencakup aspek nilai guna administrasi, nilai guna hukum, nilai guna ilmiah, dan nilai guna budaya.

“Penilaian arsip inaktif ini penting dilakukan untuk menjaga dan melestarikan arsip yang memiliki nilai guna. Selain itu, penilaian ini juga bertujuan untuk mengurangi penumpukan arsip yang tidak memiliki nilai guna,” kata Ana.

Ana berharap bahwa penilaian arsip inaktif ini dapat berjalan dengan lancar dan dapat menghasilkan arsip-arsip yang memiliki nilai guna. Arsip-arsip tersebut nantinya akan disimpan di Depo Arsip DPKD Kaltim untuk selanjutnya dimanfaatkan oleh masyarakat.

“Arsip itu adalah aset negara yang harus kita jaga keutuhannya. Arsip yang memiliki nilai guna akan bermanfaat bagi penelitian, pendidikan, dan kebudayaan,” tutupnya.

Penulis: Fathur
Editor: Awan

DPK Kaltim  

Berita Lainnya