Pariwara
Buku Sejarah Loa Kulu Ungkap Kejayaan dan Keruntuhan Kota Tambang
HEADLINENUSANTARA.COM, Samarinda - Fajar Alam, seorang Pemerhati Sejarah Kalimantan Timur, menulis buku sejarah Loa Kulu berdasarkan kisah kakeknya yang pernah tinggal di sana. Buku yang berjudul Kejayaan & Keruntuhan Kota Tambang Kolonial di Tanah Kutai 1888–1970 itu mengungkap sejarah penting Loa Kulu sebagai daerah penghasil batubara pada masa kolonial Belanda.
Dalam bukunya, Fajar Alam menceritakan bagaimana Loa Kulu menjadi salah satu pusat industri batubara di Kalimantan pada masa itu. Kota ini menjadi saksi bisu kejayaan dan keruntuhan industri pertambangan batubara di Tanah Kutai.
Fajar Alam, yang juga seorang geolog, tertarik menulis buku itu setelah mendengar banyak cerita dari kakeknya. Dia juga melihat ada bekas tambang batubara era Belanda di Loa Kulu. Dia pun mengajak kakeknya untuk mengunjungi lokasi-lokasi bersejarah di sana.
“Mumpung Mbah masih hidup. Jadi setelah beberapa hari bertutur, langsung mengingat lagi lokasinya. Kita datang ke situ, validasi langsung,” katanya.
“Ada 15 lokasi yang bisa dijangkau dalam kurun waktu 2 jam,” lanjutnya.
Setelah menyelesaikan tulisannya, Fajar Alam bingung harus mempublikasikannya di mana. Akhirnya dia memutuskan untuk mencetaknya menjadi buku dan juga mengunggahnya secara digital, termasuk di akun Facebook pribadinya.
“Waktu itu mikirnya yang penting banyak orang ngerti tanpa harus membeli deh. Saya gratisin saya unggah,” ceritanya.
Buku karya Fajar Alam itu kini menjadi sumber informasi dan referensi yang penting tentang sejarah Loa Kulu. Buku itu juga disimpan di Kantor Kecamatan Loa Kulu sebagai arsip berharga.
Penulis: Fathur
Editor: Awan
DPK Kaltim