Kutai Kartanegara
Simpang Odah Etam, Magnet Baru Ekonomi Malam Tenggarong
HEADLINENUSANTARA.COM, Tenggarong – Jalan Kartanegara kini punya wajah baru. Setiap malam minggu, simpang yang akrab disebut Odah Etam menjelma menjadi pusat kuliner rakyat. Deretan tenda makanan dan minuman berjejer, lampu-lampu berpendar, dan musik tradisional berpadu dengan aroma sate serta kopi panas.
Antusiasme warga tak terbendung. Empat kali dalam sebulan, kawasan ini selalu sesak pengunjung. Lokasinya strategis, terkoneksi langsung dengan Taman Titik Nol dan eks Tanjung, membuat arus manusia mengalir tanpa henti.
Lebih dari sekadar hiburan, Simpang Odah Etam mencatat perputaran ekonomi yang mencengangkan. Dalam satu malam, transaksi bisa menembus ratusan juta rupiah. “Kalau Simpang Odah Etam perputaran duitnya itu Rp120 juta lebih, itu belum termasuk dana penampilan,” kata Zikri Umulda, Kepala Bidang Pengembangan Ekonomi Kreatif Dinas Pariwisata Kutai Kartanegara.
Dana penampilan yang dimaksud, lanjut Zikri, dialokasikan untuk membayar para pelaku seni. Tari, musik, hingga puisi tradisional seperti betarsul dan bedandeng ikut meramaikan panggung. “Itu 10 juta lebih semalam. Jadi duit rakyat kembali ke rakyat,” ujarnya.
Simpang Odah Etam pun bukan sekadar pusat kuliner. Ia tumbuh menjadi ruang publik yang menghidupkan ekonomi sekaligus merawat seni tradisi. Tenggarong menemukan denyut malamnya di sini.
Penulis: Redaksi Headline Nusantara
Editor: Awan
adv Kukar 

