Utama

Pembangunan Sekolah Rakyat Dimulai di Samarinda, Kaltim Jadi Percontohan Nasional



Kadinsos Kaltim, Andi Muhammad Ishak. Foto : Selasar/ist
Kadinsos Kaltim, Andi Muhammad Ishak. Foto : Selasar/ist

HEADLINENUSANTARA.COM, Samarinda – Pembangunan Sekolah Rakyat di Provinsi Kalimantan Timur akan dimulai di Kota Samarinda. Wilayah ini menjadi yang pertama dinyatakan layak oleh Kementerian Sosial (Kemensos) RI untuk memulai inisiasi program nasional tersebut.

Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kalimantan Timur, Andi Muhammad Ishak, menjelaskan bahwa dari total lima usulan lokasi pembangunan, lahan di Kota Samarinda menjadi satu-satunya yang dinilai siap untuk dibangun. Lokasinya berada di kawasan dekat Stadion Utama Palaran dan merupakan usulan langsung dari Pemerintah Kota Samarinda.

"Dari lima usulan, yang dinyatakan siap bangun baru lahan di Samarinda. Lokasi lainnya seperti Kutai Kartanegara, Penajam Paser Utara, Berau, dan yang diusulkan provinsi masih dalam tahap pematangan lahan," ujar Andi Muhammad Ishak, Jum’at (4/7/2025).

Ia menambahkan, empat kabupaten/kota lain yang telah mengusulkan penyelenggaraan Sekolah Rakyat adalah Kutai Kartanegara, Penajam Paser Utara, Berau, serta Provinsi Kalimantan Timur sendiri yang akan berperan sebagai fasilitator lintas daerah.

REKRUTMEN DAN LOKASI SEKOLAH RINTISAN

Samarinda juga termasuk dalam tahap 1B dan 1C sebagai bagian dari sekolah rintisan. Salah satu lokasi yang disetujui adalah Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Kaltim yang berada Samarinda Seberang, dengan rencana membuka empat rombongan belajar (rombel) dua untuk tingkat SMP dan dua untuk SMA, masing-masing menampung 25 siswa.

Selain itu, terdapat dua lokasi tambahan untuk sekolah rintisan, yaitu:

1. Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Samarinda, yang akan membuka dua rombel SD, satu SMP, dan satu SMA.
2. SMA Negeri 16 di Jalan Perjuangan, dengan rencana tiga kelas: dua untuk SD dan satu untuk SMA, memanfaatkan gedung asrama eks siswa SMA 10.

Namun, untuk lokasi di SMA 16, terdapat penyesuaian kapasitas karena ruang kelas sudah digunakan oleh siswa baru SMA 16. Oleh karena itu, pelaksanaan Sekolah Rakyat akan difokuskan di area asrama dengan tambahan sarana seperti pintu gerbang, lapangan upacara, serta pemanfaatan laboratorium secara bergiliran.

TARGET NASIONAL DAN DUKUNGAN PEMERINTAH PUSAT 

Pemerintah pusat menargetkan operasional 200 Sekolah Rakyat pada 2025. Saat ini, 63 lokasi telah dinyatakan siap pakai, memanfaatkan bangunan pemerintah yang ada. Sisanya terdiri dari lahan siap bangun dan lokasi rintisan seperti yang ada di Kalimantan Timur.

Samarinda telah memulai proses identifikasi siswa, sembari menunggu keputusan tertulis dari Kemensos dan kesiapan infrastruktur dari Kementerian Pekerjaan Umum (PU). Tim dari PU telah melakukan pengecekan lapangan pada 1 dan 2 Juli lalu untuk menilai kelayakan lokasi.

“Kami masih menunggu berita acara dan konfirmasi dari Kementerian PU mengenai kelengkapan fasilitas seperti tempat tidur, meja, kursi, dan lemari di asrama SMA 16. Setelah itu, kami akan mulai proses seleksi siswa,” tambah Andi.

TENAGA PENDIDIK DISIAPKAN PUSAT

Untuk tenaga pengajar, seluruh kebutuhan pada tahap awal akan disiapkan oleh pemerintah pusat. Saat ini pihaknya sedang merekrut guru untuk mengisi formasi pada tahun ajaran 2025/2026.

Sekolah Rakyat merupakan program strategis nasional yang bertujuan menyediakan akses pendidikan nonformal dan inklusif bagi masyarakat marginal. Kaltim, khususnya Samarinda, diharapkan menjadi percontohan sukses bagi daerah lain.

Penulis: Redaksi Headline Nusantara
Editor: Awan

Sekolah Rakyat  Pembangunan Sekolah Rakyat Kaltim  Sekolah Rakyat Samarinda  Kaltim jadi contoh nasional  Kaltim contoh pertama  

Berita Lainnya