Kutai Kartanegara
Kukar Genjot Pembangunan Jembatan Sebulu Meski Fiskal Tertekan
HEADLINENUSANTARA.COM, TENGGARONG – Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) menegaskan proyek Jembatan Sebulu tetap menjadi prioritas infrastruktur daerah. Bupati Kukar, Aulia Rahman Basri, menyebut penurunan Transfer ke Daerah (TKD) tak menyurutkan langkah percepatan pembangunan.
“Memang TKD kita sedang turun, tetapi seluruh daya dan upaya terus kita lakukan. Tiga hari lalu pihak pusat sudah meminta data teknis jembatan, dan sudah langsung kami kirimkan,” ujar Aulia.
Koordinasi dengan pemerintah pusat menjadi kunci. Dukungan politik juga datang dari Anggota DPR RI Dapil Kalimantan Timur, Budi Satrio, yang mendorong agar pendanaan proyek bisa diambil alih atau diperkuat lewat anggaran pusat. Harapan baru pun muncul: percepatan penyelesaian jembatan yang sudah lama dinanti warga.
Kebutuhan dana tersisa mencapai sekitar Rp500 miliar. Bagian paling krusial adalah bentang tengah jembatan. Pekerjaan ini tak bisa dilakukan bertahap. Proses fabrikasi, pemasangan, hingga pengujian ketahanan membutuhkan waktu penuh setahun sebelum dinyatakan layak digunakan.
“Untuk bentang tengah, prosesnya tidak bisa separuh-separuh. Setelah dirakit dan dipasang, masih membutuhkan waktu pengujian ketahanan. Barulah setelah dinyatakan layak, jembatan bisa dibuka untuk umum,” kata Aulia.
Posisi Jembatan Sebulu dianggap strategis. Ia akan menjadi simpul penghubung jalur menuju Samarinda sekaligus akses ke Kutai Timur. Terbukanya konektivitas ini diyakini memperpendek jarak antarwilayah dan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.
“Dengan terbukanya jalur dari Kutai Timur melalui Sebulu, jembatan ini akan menjadi titik penghubung yang sangat strategis bagi mobilitas dan pembangunan kawasan,” ujar Aulia.
Meski optimistis, pemerintah daerah tetap menyesuaikan dengan kemampuan anggaran dan tahapan teknis. Targetnya, dalam dua tahun ke depan, jembatan bisa rampung.
Penulis: Redaksi Headline Nusantara
Editor: Awan
Adv Kukar 

