Ekonomi Bisnis

Pertumbuhan Ekonomi Kaltim Ditekan Sektor Pertambangan dan Pembangunan IKN



Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kaltim, Budi Widi Hartanto. (foto/headlinenusantara)
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kaltim, Budi Widi Hartanto. (foto/headlinenusantara)

HEADLINENUSANTARA.COM, Samarinda — Pertumbuhan ekonomi Kalimantan Timur (Kaltim) tercatat melambat pada triwulan I 2025 dibandingkan periode sebelumnya, seiring dengan tren perlambatan yang juga terjadi secara nasional dan regional Kalimantan.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kaltim, Budi Widi Hartanto, mengungkapkan bahwa laju pertumbuhan ekonomi Kaltim hanya mencapai 4,08 persen (year-on-year/yoy), lebih rendah dibandingkan triwulan IV 2024 yang sebesar 6,12 persen (yoy). Penurunan ini turut mencerminkan perlambatan ekonomi nasional yang turun dari 5,02 persen menjadi 4,87 persen (yoy), serta ekonomi regional Kalimantan dari 5,51 persen menjadi 4,32 persen (yoy).

“Meski berada di bawah angka nasional dan regional, Kaltim tetap memegang pangsa terbesar ekonomi Kalimantan sebesar 46,99 persen, mengungguli provinsi lainnya,” ujarnya pada hari ini, Selasa (15/7/2025).

Budi menjelaskan bahwa perlambatan ekonomi Kaltim terutama dipengaruhi oleh tertahannya kinerja lapangan usaha pertambangan dan konstruksi, serta komponen net ekspor dan investasi dari sisi pengeluaran. 

“Produksi batu bara mengalami penurunan akibat curah hujan yang tinggi. Di sisi lain, permintaan batu bara dari Tiongkok juga melemah, berdampak langsung pada kinerja ekspor,” tambahnya. 

Untuk sektor konstruksi, aktivitas pembangunan di Ibu Kota Nusantara (IKN) mulai termoderasi. Sejumlah proyek dasar telah rampung pada tahap sebelumnya, yakni 2022–2024, sehingga menyebabkan kinerja investasi dan konstruksi di triwulan awal 2025 relatif tertahan. Penurunan pagu belanja modal untuk pembangunan IKN tahun ini dibandingkan tahun lalu turut memperkuat pelemahan tersebut.

Kendati mengalami perlambatan, ekonomi Kaltim tetap menunjukkan daya tahan melalui kontribusi sektor lain, termasuk industri pengolahan dan perdagangan, yang mendapat dorongan dari momentum Ramadan dan Hari Besar Keagamaan Nasional.

Penulis: Yoghy Irfan
Editor: Awan

  laporan ekonomi kaltim  Ekonomi kaltim  BI Kaltim 

Berita Lainnya