Kutai Kartanegara
Kukar Bidik 100 Ribu Pelaku Usaha Perikanan
HEADLINENUSANTARA.COM, TENGGARONG – Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kutai Kartanegara (Kukar) memperluas ambisi program Kukar Idaman Terbaik. Setelah menuntaskan target fasilitasi 25 ribu nelayan dan pembudidaya ikan pada 2024, pemerintah daerah kini menyiapkan langkah lebih besar: menyasar 100 ribu pelaku usaha di sektor perikanan, pertanian, dan peternakan.
Kepala DKP Kukar, Muslik, menyebut separuh dari target itu akan digarap sektor perikanan. “Sekitar 50 persen dari total sasaran berasal dari nelayan dan pembudidaya,” ujarnya.
Fasilitasi yang diberikan tak jauh berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya: bantuan langsung berupa sarana produksi—perahu, mesin, alat tangkap, kolam, keramba, jaring apung, benih, hingga pakan. Namun kali ini, DKP juga menekankan penguatan ekosistem usaha. Revitalisasi Tempat Pelelangan Ikan (TPI), dukungan unit pengolahan ikan skala rumah tangga, serta pemberdayaan Unit Pembenihan Rakyat (UPR) masuk daftar prioritas.
Salah satu proyek yang kembali diusulkan adalah percepatan pengoperasian hatchery di Muara Badak. Program itu sempat tertunda akibat rasionalisasi anggaran. “Kami sudah mengajukan kembali penganggaran hatchery dan kelengkapan TPI untuk tahun 2026,” kata Muslik.
Target tahunan DKP Kukar cukup ambisius: 10 ribu pelaku usaha perikanan difasilitasi setiap tahun. Bantuan mencakup kelompok nelayan, pembudidaya, pengolah, hingga pemasar hasil perikanan.
Meski begitu, mekanisme penyaluran bakal diperketat. Muslik mengakui ada kasus bantuan yang dialihkan atau diperjualbelikan. “Padahal itu aset kelompok, bukan individu,” ujarnya.
Untuk mencegah penyalahgunaan, setiap calon penerima diwajibkan memiliki Kartu Pelaku Usaha Kelautan dan Perikanan (KUSUKA) serta rekomendasi resmi dari pemerintah desa. Dengan penataan ini, DKP berharap bantuan benar-benar jatuh ke tangan pelaku usaha yang membutuhkan, sekaligus mendongkrak produktivitas sektor perikanan Kukar.
Penulis: Redaksi Headline Nusantara
Editor: Awan
