Pariwara

Fajar Alam dan Muhammad Sarip Lestarikan Sejarah Samarinda melalui Media Sosial



HEADLINENUSANTARA.COM, Samarinda - Fajar Alam dan Muhammad Sarip, dua pemerhati sejarah di Kota Samarinda, Kalimantan Timur, berupaya untuk melestarikan sejarah lokal melalui media sosial.

Melalui grup Facebook Samarinda Bahari yang didirikan pada tahun 2014, mereka berbagi informasi tentang sejarah Samarinda pada masa lalu, baik berupa artikel, dokumen, foto, gambar, dan video.

“Supaya estafet pengetahuan aja. Budaya tutur kalau nggak ditulis ya memori itu akan hilang,” ujar Fajar Alam, salah satu pendiri Samarinda Bahari.

Fajar bercerita, bahwa hasil tulisannya banyak bersumber dari penuturan saksi sejarah, termasuk kakeknya sendiri.

“Rekap sejarah Lapangan Pemuda yang ada Soekarno, nggak sengaja merekam penuturan dari Mbah saya waktu itu,” ceritanya.

“(Mbah) warga Loa Kulu yang kemudian pindah ke Samarinda. Dari SMP SMA, kemudian kuliah di Undip, baru balik jadi guru. Dari memori kolektif itu, dari saksi sejarah sih, saya coba rekonstruksi,” tambahnya.

Fajar menyadari bahwa jika penuturan saksi sejarah tidak segera ditulis, maka akan hilang dan generasi mendatang tidak bisa mengakses pengetahuan sejarah kotanya sendiri.

Gerakan yang dilakukan Fajar Alam dan Muhammad Sarip telah melahirkan banyak karya sejarah, seperti buku, artikel, dan video dokumenter.

Karya-karya tersebut telah membantu masyarakat Samarinda untuk lebih mengenal sejarah kotanya sendiri.

Penulis: Fathur
Editor: Awan

DPK Kaltim  

Berita Lainnya