Utama

BGN Target Tambah 4 Dapur Makan Bergizi di Kaltim hingga 17 Februari



HEADLINENUSANTARA.COM, Samarinda - Deputi Bidang Sistem dan Tata Kelola Badan Gizi Nasional (BGN), Tigor Pangaribuan, mengungkapkan persiapan intensif untuk pelaksanaan program makan bergizi gratis di Provinsi Kalimantan Timur. Sosialisasi mengenai tata kelola program tersebut telah dilakukan, dengan fokus pada persiapan sumber daya manusia dan material pendukung.

"Diskusi dimulai dengan pembahasan tentang persiapan sumber daya manusia. Adik-adik yang akan menjadi kepala satuan pelayanan makan bergizi hadir. Mereka adalah Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI) yang sudah direkrut," ujar Tigor saat ditemui usai menjadi narasumber utama pada Rapat Koordinasi Persiapan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kantor Gubernur Kaltim, pada Senin (10/2/2025).

Dalam rangka mendukung program ini, Kalimantan Timur memerlukan sekitar 450 dapur. Namun, hingga saat ini, baru tersedia 37 SPPI, sehingga target tersebut masih dikejar. "Kita mengejar target tersebut, yakni 37 dapur yang akan segera beroperasi," tambahnya.

Tantangan lain yang dihadapi adalah ketersediaan bahan pangan, khususnya sayur mayur. "Sayur mayur di Kalimantan Timur sebagian besar datang dari Jawa. Setiap satuan pelayanan akan membutuhkan 300 kg sayur untuk sekali masak guna melayani 3.000 anak. Jika ada 400 satuan pelayanan, maka kita harus siap dengan 1.200 ton sayur. Ini adalah tantangan yang perlu kita persiapkan bersama," jelas Tigor.

Sejauh ini, baru satu sekolah di Samarinda Utara yang sudah menjalankan program tersebut. Namun, sekolah lain dipastikan akan segera menyusul dengan penambahan jumlah dapur yang beroperasi. "Ada 37 SPPI di Kalimantan Timur yang kita siapkan untuk satuan pelayanan yang akan siap pada 17 Februari. Kami sedang meninjau semua dapur yang diajukan. Dari Polda juga sudah ada yang dibangun. Besok kita akan lihat apakah dapurnya sudah siap. Setidaknya pada 17 Februari ini bisa berjalan 4 dapur lagi di Kaltim," ungkapnya optimis.

Mengenai alokasi anggaran, Tigor menjelaskan bahwa standar untuk bahan pangan saat ini adalah Rp10.000 per anak. "Dari BGN, anggarannya sekitar Rp15.000 per anak, yang terdiri dari Rp10.000 untuk bahan pangan dan Rp5.000 untuk gaji karyawan, pembayaran listrik, air, gas, sewa bangunan, dan mobil," paparnya.

Namun, ia juga menyoroti adanya perbedaan biaya hidup antara Kalimantan dan Jawa. "Di Kalimantan ini sepertinya ada indeks kemahalan. Jadi kalau sudah Rp12.000 untuk bahan pangan saja, kita perlu bukti pembelian. Sehingga jika nanti ada penyesuaian, ada dasarnya bahwa tidak bisa disamakan dengan yang di Jawa," tegas Tigor.

Program makan bergizi gratis ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas gizi anak-anak di Kalimantan Timur dan mendukung perkembangan mereka. BGN berkomitmen untuk terus bekerja sama dengan berbagai pihak guna memastikan program ini berjalan lancar dan mencapai sasaran yang ditetapkan

Penulis: Yoghy Irfan
Editor: Awan

Program MGB di Kaltim Makan Bergizi Gratis   Makan Bergizi di Kaltim  Badan Gizi Nasional 

Berita Lainnya