Pariwara

Penurunan Jumlah Penduduk Samarinda Jadi Fokus Penelitian DPK Kaltim



Ilustrasi.
Ilustrasi.

HEADLINENUSANTARA.COM, Samarinda - Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) tengah menyiapkan bahan informasi terkait penurunan drastis jumlah penduduk di Samarinda dalam kurun waktu 2019-2021.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, jumlah penduduk Samarinda pada tahun 2019 sebanyak 827.994 jiwa. Jumlah tersebut menurun menjadi 825.490 jiwa pada tahun 2020. Dan, kembali menurun menjadi 822.490 jiwa pada tahun 2021.

Menurut Risnawati, Arsiparis Ahli Madya Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kaltim, ada dua kemungkinan penyebab penurunan jumlah penduduk tersebut. Pertama, penduduk Samarinda menjadi korban Covid-19 yang menimbulkan kematian. Kedua, penduduk Samarinda mengalami pengurangan pegawai sehingga mereka memutuskan untuk pulang kampung.

Untuk mengetahui penyebab pasti penurunan jumlah penduduk Samarinda, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kaltim berencana melakukan penelitian. Penelitian tersebut akan menggunakan bahan informasi dari arsip Covid-19.

“Arsip Covid-19 ini akan menjadi bahan informasi bagi peneliti untuk mengetahui penyebab pasti penurunan jumlah penduduk Samarinda. Arsip tersebut akan berisi data-data tentang jumlah korban Covid-19, data tentang pengurangan pegawai, dan data-data lainnya yang terkait dengan pandemi Covid-19,” ujar Risnawati, Rabu (1/11).

Risnawati menjelaskan, akuisisi arsip Covid-19 akan dilakukan secara bertahap. Di akhir tahun 2023, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kaltim akan mendatangi kabupaten/kota di Kalimantan Timur untuk mengumpulkan data-data yang diperlukan.

Pada tahun 2024-2025, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kaltim akan melakukan akuisisi arsip yang ada di provinsi. Kemudian, pada tahun 2026, arsip tersebut akan diinput ke Jaringan Informasi Kearsipan Nasional (JIKN).

JIKN adalah sistem informasi yang menghubungkan semua lembaga kearsipan di Indonesia, baik pusat maupun daerah. Melalui JIKN, masyarakat dapat mengakses informasi arsip secara online dan mudah.

Risnawati berharap, dengan adanya bahan informasi arsip Covid-19, penelitian tentang penurunan jumlah penduduk Samarinda dapat dilakukan dengan lebih akurat dan mendalam. Selain itu, ia juga berharap, arsip Covid-19 dapat menjadi saksi sejarah bagi generasi mendatang tentang bagaimana masyarakat Indonesia menghadapi pandemi yang belum pernah terjadi sebelumnya.

“Arsip Covid-19 ini dapat menjadi sumber belajar bagi kita semua. Bagaimana kita bisa survive di tengah pandemi ini, bagaimana kita bisa saling membantu dan bersolidaritas, bagaimana kita bisa menjaga kesehatan dan keselamatan diri sendiri dan orang lain,” tutup Risnawati.

Penulis: Fathur
Editor: Awan

DPK Kaltim  

Berita Lainnya