Utama
Pabrik Soda Ash Pertama di Indonesia Dibangun di Bontang, Ground Breaking 2025
HEADLINENUSANTARA.COM, Bontang – Indonesia akan segera memiliki pabrik soda ash pertama yang akan dibangun di Kota Bontang, Kalimantan Timur. Pabrik ini akan menjadi sejarah baru yang strategis untuk mendukung industri nasional dalam memproduksi soda ash, seperti yang disampaikan oleh Rifki Adi Nugroho, Ketua Tim Persiapan Proyek Soda Ash Pupuk Kaltim.
"Hingga saat ini, Indonesia belum memiliki pabrik soda ash lokal. Oleh karena itu, keberadaan pabrik ini akan menjadi langkah penting untuk mengurangi ketergantungan pada impor," ungkap Rifki dalam konferensi persnya pada hari ini Senin (20/1/2025).
DIrinya menambahkan bahwa Indonesia masih bergantung sepenuhnya pada impor produk soda ash (natrium karbonat) untuk memenuhi kebutuhan domestik untuk kebutuhan pembuatan kaca, deterjen, tekstil, aki, dan sebagainya.
Proyek pabrik ini merupakan salah satu bentuk diversifikasi bisnis Pupuk Kaltim. Salah satu bahan bakunya adalah amonia yang diproduksi oleh Pupuk Kaltim sendiri. "Diharapkan ini bisa memberikan nilai tambah bagi perusahaan dan ekonomi nasional serta lokal," tambahnya.
Pabrik ini akan memanfaatkan CO₂ sebesar 174.000 ton per tahun dari fasilitas existing, mendukung program pemerintah dalam dekarbonisasi, mengurangi emisi karbon, dan menerapkan prinsip keberlanjutan dalam operasional. "Selain itu, pabrik soda ash ini juga akan menghasilkan produk sampingan berupa ammonium chloride sebagai sumber pupuk nitrogen, mendukung program ketahanan pangan nasional," jelas Rifki.
Pabrik soda ash ini akan dibangun di kawasan industri Industrial Estate, membutuhkan lahan seluas 16 hektar, dengan dua produk utama: soda ash dan ammonium chloride, masing-masing sebesar 300.000 ton per tahun. Pabrik ini dibangun di kompleks pabrik existing Pupuk Kaltim, dengan perhatian pada aspek lingkungan karena sudah mendapatkan izin AMDAL sejak 2022.
"Kami telah menunjuk kontraktor pelaksana, dan insya Allah pada hari Rabu tanggal 22 Januari 2025, akan melaksanakan penandatanganan kontrak dengan konsorsium pemenang yaitu PT TCC Indonesia Branch dan PT Enviromate Technology International (ETI).
Groundbreaking pembangunan pabrik direncanakan di kuartal 1 tahun 2025, dengan durasi proyek 33 bulan. Kami merencanakan produksi komersial akan dimulai akhir 2027," katanya.
Indonesia mengimpor hampir 1 juta ton soda ash per tahun, yang digunakan sebagai bahan baku pembuatan kaca. "Harapannya, dengan adanya pabrik ini, kita dapat men-support industri kaca dan program pemerintah dalam penyediaan rumah, selain itu juga keramik, tekstil, kertas, dan sebagainya," ujar Rifki.
Berdasarkan data BPS, impor soda ash mencapai 916 metrik ton per tahun dan diperkirakan meningkat hingga 1,2 juta ton per tahun di 2030.
Pabrik ini menerapkan prinsip ekonomi sirkular, memanfaatkan amonia dan CO₂ dari pabrik existing Pupuk Kaltim. Selain soda ash, pabrik ini juga akan menghasilkan pupuk ammonium chloride sebagai by-product, yang dapat menjadi sumber nitrogen untuk produksi domestik, dan jika sudah tercukupi, akan diekspor.
"Pembangunan pabrik soda ash ini sejalan dengan program pemerintah di bidang hilirisasi. Dengan kapasitas produksi 300.000 ton per tahun, pabrik ini dapat mensubstitusi impor hingga 30% kebutuhan soda ash nasional. Target pasar utama berada di Jawa Barat, Jawa Timur, dan Sumatera," jelasnya.
Pabrik ini diharapkan menimbulkan multiplier effect untuk perekonomian nasional, termasuk potensi pendapatan negara dari substitusi impor soda ash, penggunaan material konstruksi dalam negeri, dan pemenuhan TKDN.
"Untuk masyarakat akan ada keterbukaan lapangan kerja sebanyak 800 orang saat masa puncak konstruksi dan sebanyak 86 orang saat operasional. Serta sektor pelaku usaha ketika pabrik sudah beroperasional secara penuh, pabrik akan menjadi tambahan serapan garam industri lokal sebesar 17.000 ton per tahun," tutup Rifki.
Penulis: Yoghy Irfan
Editor: Awan
Pabrik Soda Ash Bontang  pabrik baru pkt  pupuk kaltim  berita bontang  Berita pupuk kaltim