Utama

Kabupaten Berau Catatkan Inflasi Tertinggi di Kaltim November 2024



Rilis inflasi kaltim oleh BPS Kaltim. (IST)
Rilis inflasi kaltim oleh BPS Kaltim. (IST)

HEADLINENUSANTARA.COM, Samarinda — Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalimantan Timur melaporkan terjadinya inflasi year on year (y-on-y) sebesar 1,54 persen pada November 2024. Indeks Harga Konsumen (IHK) naik menjadi 106,60 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Kepala BPS Kalimantan Timur, Yusniar Juliana, mengungkapkan bahwa inflasi tertinggi terjadi di Kabupaten Berau dengan angka 3,14 persen dan IHK sebesar 107,08. Sementara itu, inflasi terendah tercatat di Kabupaten Penajam Paser Utara sebesar 0,90 persen dengan IHK 106,02.

"Kenaikan inflasi year on year ini dipicu oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran," jelas Yusniar dalam keterangan resminya.

Kelompok-kelompok pengeluaran yang mengalami kenaikan indeks antara lain:

-Makanan, minuman, dan tembakau sebesar 2,40 persen.
-Pakaian dan alas kaki naik 2,23 persen.
-Perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga meningkat 0,56 persen.
-Kesehatan mencatat kenaikan signifikan sebesar 5,27 persen.
-Rekreasi, olahraga, dan budaya naik 1,45 persen.
-Pendidikan mengalami peningkatan 1,71 persen.
-Penyediaan makanan dan minuman/restoran naik 1,95 persen.
-Perawatan pribadi dan jasa lainnya melonjak 5,96 persen.

Di sisi lain, beberapa kelompok pengeluaran mengalami penurunan indeks:
-Perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga turun 0,32 persen.
-Transportasi menurun sebesar 1,05 persen.
-Informasi, komunikasi, dan jasa keuangan mengalami penurunan 0,56 persen.

Secara month to month (m-to-m), inflasi pada November 2024 mencapai 0,08 persen. Sementara itu, secara year to date (y-to-d), terjadi inflasi sebesar 1,16 persen sejak awal tahun hingga November 2024.

Analisis Faktor Penyebab

Yusniar menjelaskan bahwa kenaikan pada kelompok kesehatan serta perawatan pribadi dan jasa lainnya menjadi penyumbang inflasi tertinggi. "Kemungkinan hal ini dipengaruhi oleh meningkatnya permintaan akan layanan kesehatan dan produk perawatan diri pascapandemi," ujarnya.

Sementara penurunan indeks pada kelompok transportasi diduga akibat turunnya tarif angkutan dan harga bahan bakar. "Penurunan harga pada sektor transportasi memberikan dampak positif dengan menahan laju inflasi lebih tinggi," tambah Yusniar.


Imbauan untuk Masyarakat dan Pelaku Usaha

Dengan kondisi inflasi yang relatif terkendali, Yusniar berharap masyarakat tetap bijak dalam mengelola keuangan. "Kewaspadaan terhadap kenaikan harga tetap diperlukan, terutama menjelang akhir tahun di mana permintaan cenderung meningkat," katanya.

Bagi pelaku usaha, ia mengimbau untuk menjaga stabilitas harga dan pasokan barang. "Kerjasama antara pemerintah dan sektor swasta sangat penting untuk memastikan inflasi tetap dalam batas yang aman," tutup Yusniar.


Persiapan Menjelang Akhir Tahun

Menjelang momen liburan dan perayaan akhir tahun, biasanya terjadi peningkatan konsumsi masyarakat. Hal ini dapat memicu tekanan inflasi lebih lanjut. Oleh karena itu, langkah antisipatif perlu dilakukan, seperti menjaga ketersediaan stok barang pokok dan memonitor harga di pasaran.

Pemerintah daerah bersama BPS akan terus melakukan pemantauan dan koordinasi dengan instansi terkait untuk memastikan kondisi ekonomi tetap stabil. Edukasi kepada masyarakat mengenai pola konsumsi yang sehat dan efisien juga menjadi fokus utama.

Penulis: Yoghy Irfan
Editor: Awan

  bps kaltim  Ekonomi kaltim  inflasi kaltim 

Berita Lainnya