Pariwara
DPK Kaltim Upayakan Pelestarian Koran Bahari dengan Pengarsipan Digital
HEADLINENUSANTARA.COM, Samarinda - Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Daerah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) berupaya melestarikan Koran Bahari, yaitu koleksi koran lokal Kaltim dari masa lalu yang masih ada hingga kini.
Koran Bahari ini merupakan saksi sejarah perkembangan Kaltim dari era tahun 70-an hingga sekarang. Untuk menjaga kondisi fisiknya, DPK Kaltim rutin melakukan fumigasi setiap dua tahun sekali. Hal ini untuk mencegah kerusakan akibat lembab, rayap, atau faktor lainnya. Sebab, kertas sangat rentan mengalami kerusakan.
Namun, DPK Kaltim tidak hanya mengandalkan arsip fisik saja. Mereka juga sedang melakukan pengarsipan koran bahari ke bentuk digital. Tujuannya adalah untuk memastikan informasi yang ada di dalamnya tetap terpelihara, terutama jika arsip fisiknya mengalami kerusakan.
Fatimah Irny, Seksi Deposit dan Alih Media DPK Kaltim, mengatakan bahwa proses pengarsipan digital ini tidak mudah.
"Dimulai dari penghimpunan, pengelompokan, kemudian masuk tahapan alih media," katanya baru-baru ini.
Tahap alih media adalah tahap yang paling lama. Di sini, setiap lembar koran harus diperbaiki melalui proses scan, edit, dan konversi ke format pdf.
"Bintik-bintik kuning harus jadi putih, kemudian yang kabur di edit jadi bening. Kadang 1 lembar ini berhari-hari prosesnya hanya untuk membersihkan."
"Setelah bersih dan dipastikan full seperti baru kembali, kemudian yang di pdf tadi dimasukan aplikasi fleeping book," lanjutnya.
Fatimah menambahkan bahwa sistem editing yang sama juga diterapkan untuk alih media naskah lama dan koleksi langka milik DPK Kaltim. Namun, prosesnya lebih lama lagi karena kondisi kertasnya yang berbeda dan cara penyimpanannya.
Dengan pengarsipan digital ini, DPK Kaltim berharap agar informasi yang ada di dalam Koran Bahari dapat diakses oleh masyarakat luas, baik untuk keperluan penelitian maupun sekadar menambah wawasan.
Penulis: Fathur
Editor: Awan
